Jumat, 02 Desember 2011

ALGORITMA PENCARIAN BINER (BINARY SEARCH)

ALGORITMA PENCARIAN BINER (BINARY SEARCH)


Pencarian Biner (Binary Search) pada array yang sudah terurut


Pencarian Biner (Binary Search) dilakukan untuk :
   memperkecil jumlah operasi pembandingan yang harus dilakukan antara data yang dicari dengan data yang ada di dalam tabel, khususnya untuk jumlah data yang sangat besar ukurannya.
   Prinsip dasarnya adalah melakukan proses pembagian ruang pencarian secara berulang-ulang sampai data ditemukan atau sampai ruang pencarian tidak dapat dibagi lagi (berarti ada kemungkinan data tidak ditemukan).
   Syarat utama untuk pencarian biner adalah data di dalam tabel harus sudah terurut, misalkan terurut menaik.

ALGORITMA  

Kamus
      Const N : integer = 8  { misalkan jumlah elemen array maksimum = 8 }
      Type A = array [ 1 ..... N ] of integer
      Cari, BatasAtas, BatasBawah, Tengah : Integer
      Ketemu : boolean
ALGORITMA
         Input (cari) { meminta nilai data yang akan dicari}
         BatasAtas     ¬  1 { indeks array dimulai dari 1 }
         BatasBawah     ¬   N    
         Ketemu   ¬  False
         While (BatasAtas < BatasBawah) and (not ketemu) do
               Tengah ¬   (BatasAtas  + BatasBawah) div 2
               If A [Tengah] = cari then
                  Ketemu ¬ true
                           Else
                                 If ( A [Tengah]  < cari ) then { cari di bagian kanan }
                                       BatasAtas ¬ Tengah + 1
                                 Else
                                       BatasBawah ¬ Tengah – 1 { cari di bagian kiri }
                                 Endif
                           Endif
         EndWhile
         If (ketemu) then
                     Output ( ‘Data berada di index nomor’, Tengah )
         Else     Output ( ‘Data tidak ditemukan’ )
         Endif





Contoh Nilai-Nilai data yang sudah terurut :

A
2
5
8
12
15
25
37
57

1
2
3
3
5
6
7
8

Kasus 1  : cari = 12

Loop pertama : Tengah = (BatasAtas + BatasBawah) div 2 = (1 + 8) div 2 = 4
                           A [Tengah] = A [4] = 12, berarti loop pertama data langsung ditemukan

Kasus 2  : cari = 15

Loop pertama : Tengah = (BatasAtas + BatasBawah) div 2 = (1 +  8) div 2 = 4
                           A [Tengah] = A [4] = 12 < cari = 15, berarti BatasAtas = Tengah + 1 = 4 + 1 = 5
Loop kedua :     Tengah = (BatasAtas + BatasBawah) div 2 = (5 +  8) div 2 = 6
                           A [Tengah] = A [6] = 25 > cari = 15, berarti BatasBawah = Tengah - 1 = 6 - 1 = 5
Loop ketiga :     Tengah = (BatasAtas + BatasBawah) div 2 = (5 +  5) div 2 = 5
                           A [Tengah] = A [5] = 15, berarti  setelah loop ketiga, data ditemukan

Kasus 3  : cari = 10

Loop pertama : Tengah = (BatasAtas + BatasBawah) div 2 = (1 +  8) div 2 = 4
                           A [Tengah] = A [4] = 12 > cari = 10, berarti BatasBawah = Tengah - 1 = 4 - 1 = 3
Loop kedua :     Tengah = (BatasAtas + BatasBawah) div 2 = (1 +  3) div 2 = 2
                           A [Tengah] = A [2] = 5 < cari = 10, berarti BatasAtas = Tengah + 1 = 2 + 1 = 3
Loop ketiga :     Tengah = (BatasAtas + BatasBawah) div 2 = (3 +  3) div 2 = 3
                           A [Tengah] = A [3] = 8, berarti  setelah loop ketiga, data tidak ditemukan

Untuk jumlah data sebanyak n, maka proses pembandingan maksimal sebanyak ( log n ) kali. Untuk contoh di atas, jumlah data 8, maka proses pembandingan maksimal sebanyak 3 kali.










0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | JCPenney Coupons