KLATEN- Keberadaan ayam potong berkaki empat menjadi daya tarik tersendiri bagi warga Dukuh Cindi, Desa Pluneng, Kecamatan Kebonarum, Klaten.
Selain berkaki empat, ayam yang sudah berusia 32 hari itu juga memiliki dua anus. Kendati memiliki kaki empat, hanya dua kaki yang digunakan untuk berjalan. Demikian juga hanya satu anus yang berfungsi sebagai alat pembuangan kotoran.
“Anusnya memang ada dua, tetapi yang berfungsi anus yang di sebelah kiri,” papar Lanjar Puryanto, 57, pemilik ayam unik tersebut saat ditemui wartawan di kediamannya, Sabtu (4/2/2012).
Keunikan pada ayam itu kali pertama disadari Lanjar saat berusia empat hari. Kendati memiliki bentuk fisik yang berbeda dengan ayam kebanyakan, Lanjar mengaku tidak kesusahan merawatnya. Setiap hari dia cukup memberi makan konsentrat sebagaimana ayam normal.
Lanjar mengaku tidak tertarik menjual ayam tersebut kendati sudah ada temannya yang ingin menukarnya dengan 10 ekor ayam normal. “Kalau diuangkan, 10 ekor ayam normal itu berkisar Rp320.000. Tetapi, saya tidak berniat menjualnya. Akan saya rawat ayam ini karena keunikannya,” papar pria yang menjabat sebagai Sekretaris Desa (Sekdes) Pluneng ini.
Belum banyak yang tahu keberadaan ayam unik yang dipelihara Lanjar ini. Namun begitu, sejumlah warga yang sudah mendengar kabar itu mendatangi kediamannya. Mereka penasaran ingin melihat langsung ayam yang memiliki empat kaki dan dua anus ini.JIBI/SOLOPOS/Moh Khodiq Duhri
0 komentar:
Posting Komentar